Van Persie memulai karier di Feyenoord pada 2001, sebelum direkrut Arsenal pada 2004. Mantan striker Regu Nasional Belanda jangka waktu 2005-2017 itu menghabiskan beberapa besar kariernya di sana.
Van Persie memperkuat Arsenal selama delapan musim, dan menjadi salah satu idola para penunjang Arsenal. Ia malahan diandalkan mengenakan ban kapten untuk musim 2011/12, menyusul kepindahan Cesc Fabregas ke Barcelona.
Melainkan, musim itu rupanya menjadi musim terakhir van Persie mengaplikasikan seragam The Gunners. - AGEN SABUNG AYAM
Van Persie kemudian pindah ke Manchester United dengan skor transfer £22,5 juta pada Agustus 2012. Transfer itu terbilang cukup mengagetkan, sebab dua klub ini yakni rival.
Bagi van Persie, kepindahan ke Manchester United itu menyisakan sebuah cerita pahit. Ia menyuarakan apabila ini segala ada kaitannya dengan chief executive Arsenal waktu itu, yaitu Ivan Gazidis.
Cerita Pahit di Balik 'Pengkhianatan' Robin van Persie dari Arsenal ke Manchester United
Bukannya Tidak Berkeinginan Memperpanjang Kontrak
Tapi itu, kontrak van Persie cuma tersisa satu tahun di Arsenal. Para penunjang Arsenal mendesak supaya van Persie seketika menandatangani perpanjangan kontrak di klub. Melainkan, van Persie menyuarakan bahwa bukan semacam itu ceritanya.Ia bukannya tidak berkeinginan memperpanjang kontrak di Arsenal. Kenyataannya yakni Arsenal waktu itu memang tidak menawarinya kontrak anyar.
Jadilah ia dibajak Manchester United.
Van Persie malahan seketika menjuarai Premier League pada musim pertamanya di Manchester United (2012/13). Van Persie juga mempertahankan gelar top poin Premier League.
Aku menjadi top poin Premier League dengan 30 gol untuk Arsenal pada musim 2011/12, van Persie kembali jadi yang tertajam dengan 26 gol untuk Manchester United pada musim 2012/13.
Van Persie memperkuat Manchester United jangka waktu 2012-2015, lalu pindah ke Fenerbahce, sebelum alhasil pensiun di Feyenoord pada akhir musim 2018/19.
Surat Terbuka
Sebelum pindah ke Manchester United, van Persie menulis sebuah surat terbuka untuk para penunjang Arsenal.'Jika telah memikirkan ini lama dan dengan matang, tetapi aku memastikan untuk tak memperpanjang kontrak aku'. Itulah salah satu kutipan isinya.
Senin (20/4/2020), van Persie bicara panjang lebar perihal situasinya di Arsenal waktu itu.
"Ini bukan hanya antara aku dan [manajer Arsenal waktu itu] Arsene Wenger," kata van Persie, seperti dikutip Mirror. "Ini lebih ke Ivan, dan bagaimana ia bersikap serta caranya meng-handle keadaan."
"Bila aku ingat lagi situasinya waktu itu, aku juga sepatutnya mengamati ke dalam diri, apa yang wajib aku lakukan dengan lebih bagus atau berbeda. Bila aku lihat ke belakang, surat terbuka itu tidak wajib aku buat."
Keputusan yang Sulit
Tapi van Persie, meninggalkan Arsenal sesudah semacam itu lama di sana yakni keputusan susah baginya. Melainkan, ia menegaskan bahwa itu bukan murni kemauannya.Tapi lebih sebab Arsenal, secara khusus Gazidis, memang tidak menawarinya perpanjangan kontrak.
"Jika mendapatkan segala (kritikan) itu. Melainkan, aku berani bersumpah demi buah hati-buah hati aku, sekiranya ada orang yang dapat memberi bukti apabila Arsenal menawari aku kontrak baru, aku akan memberinya satu juta [pounds] kini, hari ini," lanjut van Persie.
"Tapi keputusan Arsenal untuk tak menawari aku kontrak baru, dan itu terserah mereka. Aku melewati banyak diskusi, jadi terang bahwa kami punya pandangan berbeda perihal klub."
Van Persie Soroti Gazidis
"Jika mengutarakan tujuh nilai yang aku pikir dapat membikin Arsenal jadi lebih bagus. Tapi aku, mereka perlu seketika mengerjakan tujuh nilai itu sekiranya berharap dapat kembali berkompetisi dengan regu-regu top," tutur van Persie."Apa saja tujuh nilai itu tak penting kini. Yang penting yakni fakta bahwa tidak satu malahan (dari tujuh nilai itu) yang disetujui oleh Ivan. Jika rasa itu cukup fair."
"Aku ia membawa kabar itu ke direksi, Arsenal tidak menawari aku kontrak baru. Mereka tidak sepakat dengan pandangan aku."
"Aku aku cuma berharap menolong. Tapi anggapan jujur aku perihal bagaimana supaya klub dapat maju. Jika menyampaikannya dengan amat terang."
Tapi Dia Masa Lalu
"Bagi aku, itu telah bukan persoalan. Inilah kehidupan," lanjut van Persie."Begitulah kehidupan di klub top. Keputusan, juga nasib para pemain, diambil menurut kebutuhan bisnis."
"Jika bersuka cita dengan alhasil. Jika ke Manchester United, kami menjuarai liga, jadi benar-benar tidak persoalan bagi aku."
"Jika tidak naik darah pada Ivan. Jika berterima kasih dapat berprofesi delapan tahun dengan Arsene. Ia berperan besar dalam karier aku. Tanpa dampaknya, aku tidak mungkin jadi pemain yang seperti ini. Jika bersuka cita. Jika berterima kasih. Melainkan, konsisten saja ada fakta-fakta yang tidak dapat Anda kesampingkan."
"Ivan dan aku tak benar-benar pantas. Tapi dapat terjadi di mana saja. Melainkan, ini dunia yang keras, dan ada peristiwa-peristiwa di mana kita sepatutnya dapat move on," pungkasnya.
Gazidis menjadi chief executive di Arsenal hingga 2018, sebelum kemudian gabung dengan AC Milan di Italia.
Pada musim pertamanya sebagai CEO Milan, sejumlah kebijakannya tentang transfer dipertanyakan. Musim itu, Milan finis peringkat lima di Serie A.
Sahabat303 - Agen Sabung Ayam, Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Casino Online Terpercaya
- Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
- Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
- Bonus Cashback Sport Up To 16%
- Bonus Cashback Casino 2%
- Bonus Rollingan Casino 0.7%
- Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
- Bonus Referral 2% Seumur Hidup







0 komentar:
Posting Komentar